Sumbar | mediasinarpagigroup.com – Seperti yang pernah kita bahas di edisi sebelumnya, proyek normalisasi sungai di jalan akses bandara material batu yang di pergunakan diduga diambil dari tempat yang tidak mempunyai ijin.
Media ini berusaha mengungkap sebenarnya dari mana asal batu yang di pergunakan oleh PT.ARAFAH tetap kita ungkap.
Media ini kembali mengejar sebenarnya dasar material karena Mega Proyek ini terkesan di tutup tutupi, padahal Mega Proyek yang senilai hampir Rp 110.801.815.000 { seratus sepuluh milyar delapan ratus satu juta delapan ratus tiga puluh }begitu besar negara mengeluarkan anggaran mega proyek ini tapi terkesan di tutup tutupi dari publik, jangan kan Pejabat Pembuat Komitmen { PPK } ILYAS kepala Balai Sungai nya pun NARYO WIDODO ,ST,MT juga diam waktu di konfirmasi oleh awak media, padahal selaku pejabat Publik harus tetap berpedoman dengan UU yang telah di buat seperti UU KIP { keterbukaan informasi publik } jadi ada apa sebenarnya dengan Mega proyek ini ???
Media ini tetap berusaha mengungkap apa sebenarnya yang terjadi di Mega Proyek ini, sampai 2 di Kementrian PU BWS V ini tutup mulut semuanya.
Kami awak media menggali informasi dimana sebenarnya tempat pengambilan batu dan berapa lokasi kah tempat pengambilan batu untunk material normalisasi PT.ARAFAH ini.
Kami mendapatkan informasi beliau ini cukup dikenal di daerah Kabupaten Padang Pariaman,beliau ini juga berkecimpung di salah satu Ormas, Kita sebut aja Ajo, beliau ini sangat mengetahui sekali dimana PT.ARAFAH MENAMBANG BATU ILEGAL, waktu kami menghubungi Ajo ini lewat pesan whasstapp, Ajo mengatakan batu yang masuk ke PT. banyak batu illegal yang masukdan di legalkan dengan izin IUP yang belum lengkap.
Lokasi diambil: 1.Disamping pintu tol Tarok City Nagari Palo hilalang Kecamatan Kayu Tanam pakai kobi engkel., 2.Di Gamaran sebelum kandang ayam Pokoan Nagari Salibutan Kecamatan Lubuk Alung pakai mobil colt diesel / canter., 3.Rencana akan dibuka juga di Tandikat dekat izin 3 Sapilin dan izin sarana patamuan
Dengan informasi yang di berikan oleh Uda Ajo kami awak media terkejut, kami pikir selama ini batu yang di datangkan di jalan akses bandara ini Cuma satu AQUARI.
Dengan mendapatkan keterangan dari Uda Ajo kami mencoba menghubungi Bapak Mengker Aryo selaku yang bertanggung jawab di PT.ARAFAH karena di edisi sebelum sebelumnya Mengker Aryo tetap menyangkal AQUARI yang kami sebutkan, tapi setelah kami mengirimkan data yang di dapat dari Uda Ajo Bapak Mengker Aryo yang selama ini lantang untuk menyangkal sekarang DIAM SERIBU BAHASA dan tidak membalas pesan whasstapp yang kami kirimkan, jadi apakah data yang di berikan Uda Ajo ini BENAR masyarakat SUMBAR sendiri lah yang menilai karena yang selama ini Bapak Mengker Aryo yang lantang untuk mengatakan bahwa material batu yang diambil PT.ARAFAH mempunyai izin sekarang dengan data yang kami kirimkan bapak MENGKER ARYO DIAM SEPERTI TANGAN NYA TIDAK BISA MENULIS LAGI???
Kami coba menghubungi bapak ILYAS selaku PPK dari mega proyek ini juga diam sama seperti dengan bapak Mengker Aryo seperti tangannya kaku tidak bisa membalas pesan whasstapp kami.semoga dengan hadirnya Bapak KAPOLDA kita yang baru Bapak GATOT dengan membaca berita ini bisa menurunkan TEAM khusus dari pihak Kepolisian menyelidiki apa benar material batu yang di pergunakan dari MEGA PROYEK ini berasal dari AQUARI illegal.
Seandainya benar material batu yang di datangkan dari AQUARI yang tidak mempunyai izin { ILEGAL } berapa kerugian negara yang dibuat oleh PT.ARAFAH untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang besar dan semoga dengan terbitnya pemberitaan ini Pihak Kepolisian dalam hal ini Polda Sumbar dan Kejaksaan bisa mengungkap siapa yang terlibat di dalam MEGA PROYEK ini hanya untuk mendapatkan KEUNTUNGAN PRIBADI.(Jr/Red)