Subang | mediasinarpagigroup.com – Pasar jajanan Kaget berdiri di bahu trotoar sepanjang 100 M jalan margatani, Ciasembaru, yang dimanfaatkan oleh pedagang kaki lima untuk membuka lapak dan menjajakan barang dagangannya. Secara operasionalnya pasar kaget segar, hadir pada hari-hari tertentu, setiap akhir pekan, hari Minggu saja.
Pasar jajanan seperti ini biasanya ada di kampung-kampung atau daerah dan biasanya tidak berada dalam suatu bangunan. Maka, pasar kaget jajanana ini bisa dikategorikan sebagai pasar tradisional periodic.
Secara orang awam, yang disebut sebagai pasar tradisional yaitu pasar yang didalamnya terdapat pedagang yang menjual sayuran, ikan, daging, bumbu dapur dan sejenisnya. Tempat berjualannya berupa los, kios maupun berupa lapak sederhana, baik di dalam sebuah bangunan besar maupun disekelilingnya. Melainkan tidak, Adapun pasar hanya berdiri hanya pada bahu jalan. Seperti Pasar jajanan segar di Ciasembaru ini salah satunya.
Pasar ini ramai dipenuhi pengunjung yang tengah asik jalan pagi bersama keluarga sekaligus berburu kuliner. Berbagai makanan tradisional di pasar kaget jajanan ini pun masih digemari sehingga setiap minggunya terus bertambah, hingga hampir memakan seluruh ruas jalan.
Tidak sekedar kuliner tradisional dan menjual berbagai produk kebutuhan juga berupa rupa jajanan dan lainnya.
Produk ini di jual dengan harga rakyat, sehingga harganya murah bagi masyarakat bahkan, di Pasar jajanan segar ini, penjual atau pedagang dan pembeli bisa saling tawar menawar untuk mendapat kesepakatan harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pedagang biasa juga memberikan diskon atau promo atau potongan harga pada pelanggannya, sebagaimana fungsi pasar pada umumnya.
Disamping lokasi yang nyaman dan bagunan tenda kecil dipinggir jalan, jalan depan kantor Desa Ciasembaru ini juga kerap dijadikan area utama para warga ciasembaru untuk berolahraga pagi, tidak hanya sekedar jogging melainkan anak muda tengah asik bermain futsal bahkan sampai ibu-ibu dapat bersenam.
Karena sarana yang disediakan pun berbagai fasilitas, seperti, lapangan voli, lapangan futsal, area olahraga, sampai taman bermain anak-anak. Sehingga para ibu-ibu yang membawa anak-anak dapat menagajak putra putri nya untuk bermain prosotan, ayunan, Ketika anak sudah mulai rewel dan bosan saat menemani ibu nya sehabis berbelanja. Maka tidak hayal jika hubungan antara pedagang dan warga terbentuk disini.
Pengendara kendaraan bermotor beroda empat atau lebih dihimbau untuk tidak melalui jalan ini pada akhir pekan dan mencari jalan alternatif lainnya. Hal ini dilakukan selain jalan yang sangat sulit ditembus nantinya juga akan mempengaruhi kenyamanan pembeli. Dan apabila, warga yang membawa kendaraan motor dapat menggunakan area parkir yang tersedia, cukup membayar 2000. Sehingga memudahkan yang sedang bertransaksi dengan pedagang.(Nali Wahyudin)