Banyumas, mediasinarpagigroup.com – Perkembangan wisata di sepanjang ketinggian lereng selatan gunung Slamet sebagai pusat pertumbuhan wisata, ternyata tidak menyurutkan semangat Pemkab Banyumas untuk terus mengembangkan titik pertumbuhan yang lain di luar kawasan tersebut.
Potensi wisata yang beragam, sebagai akibat perbedaan geologis dan topografis menjadi pertimbangan utk kemudian mengarahkan kebijakan pengembangan di Kecamatan Banyumas yang terletak di dataran rendah dengan keragaman budaya sebagai pendorong munculnya atraksi dan aktifitas pariwisata.
Niatan besar tersebut sejalan dengan pagelaran pentas budaya yang telah diselenggarakan di pendopo duplikat si Panji kecamatan Banyumas pada 5 – 6 Maret 2022.
Dalam kesempatan acara yang dihelat oleh Dinporabudpar Kab Banyumas telah menggelar kegiatan budaya ruwat dan pementasan Lengger dengan judul Pagelaran Budaya Banyumas.
Pada kesempatan tersebut Bupati Banyumas Achmad Husein, menyampaikan bahwa dengan terbangunnya keanekaragaman atraksi dan aktivitas wisata yg dapat di gelar mulai di lingkungan sungai Serayu dan seputar kota lama Banyumas akan mendorong jumlah kunjungan (tourist visit) dan lama tinggal wisata (length of stay) yang diharapkan akan banyak menimbulkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha masyarakat, melalui bisnis berorientasi wisata yg dapat ditimbulkan.
Lebih jauh Kadinporabudpar Kab. Banyumas Azis Lusumandai juga merencanakan akan menggelar event serupa secara rutin sehingga bisa menjadi pedoman calon wisatawan yg akan berkunjung.
Lebih jauh, Camat Banyumas Oka Yudistira Pranayuda mengatakan bahwa dengan pengembangan potensi perairan Serayu sebagai wisata air yang didukung dengan potensi kuliner, seni-budaya dan atraksi kota tua yang sangat menjanjikan akan menjadi daya ungkit cukup kuat pertumbuhan ekonomi sewilayah. Terlebih dengan terbentuknya komunitas kota lama baru baru ini, juga merupakan kekutan perberdayaan masyarakat yang sangat penting ketika pememrataan pertumbuhan ekonomi menjadi tujuannya.
Pada acara tersebut dipentaskan tari Lengger Gunungsari dan uji coba flash mob lenggeran dari grup seni Kamajaya pimpinan Krisman Bujel, dengan tampilan penari maupun pengrawit calungnya berasal dari kaum milenial.(Widoyo)