Jateng | mediasinarpagigroup.com – Dalam menyambut hari Donor Darah Sedunia, Komunitas Moeldoko Center bersama organisasi di Kota Solo dan PMI Surakarta mengadakan acara donor darah pada hari Selasa, 14 juni 2022 di Mall Solo Paragon Lantai 1, Jawa Tengah.
Andi Azwan. Bbus. MBA, Sekjen Moeldoko Center menerangkan jika kegiatan Donor Darah dilaksanakan oleh perempuan berbudaya peduli Donor Darah dalam rangka memperingati hari donor darah dunia tanggal 14 Juni 2022. “Pelaksanaan kegiatan di solo adalah kolaborasi beberapa komunitas yg ada di kota Solo dan didukung penuh oleh PMI Kota Solo,” ujar Andi yang turut hadir dalam acara.
Andi pun menambahkan jika sejak April 2022 lalu, komunitas Moeldoko Center juga menggandeng banyak aktivis perempuan untuk bersama – sama membantu program pemerintah. “Iya betul kita menginisiasi kolaborasi seluruh komunitas yang peduli akan kerja sosial dan kemanusiaan. Komitment kita sangat tinggi untuk memberdayakan masyarakat, peduli akan lingkungan, dan sesama serta mendorong masyarakat unuk bersama mengentaskan stunting dan membantu program-program pemerintah ke depan,” ungkap Andi yang juga berharap program Donor Darah ini tidak terhenti hanya di Solo, tetapi dapat terus berlanjut dan dilaksanakan secara serentak dan berkala di seluruh DPD Moeldoko Center se Indonesia.
Merangkul semua lapisan untuk mau berdonor Dr. Catherine Roeleejanto, SS., MM , Ketua bidang Pemberdayaan perempuan Moeldoko Center menjelaskan jika kegiatan donor darah diadakan untuk terus merangkul seluruh masyarakat baik itu anak muda ataupun usia lanjut untuk mau berdonor darah. Oleh karena itu ia bersama Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Ani Hutabarat mengajak 6 organisasi seperti Perempuan Pemimpin Indonesia, Mettacare Solo, Lions Club Solo Putri , GK Center Solo raya, dan Kuthubaru Itu Kita.
Menurut Dr Catherine Roeleejanto yang akrab disapa Cathy kegiatan ini didukung oleh beberapa organisasi perempuan, yang mana dalam acara juga memperkenalkan kebudayaan di Indonesia dengan para panitianya menggunakan busana kebaya dan Beskap . “Dalam acara tersebut, semua panitia perempuan akan menggunakan kebaya baik itu panitia, nakes maupun petugas PMI dan kami memberi nama Perempuan Berbudaya Peduli Donor Darah,” terang Cathy.
Cathy berharap dengan sumbangsih darah setiap orang yang mendonor, bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. Harapan Cathy pun seakan terjawab dengan sebanyak lebih dari 500 orang hadir dan mendaftar dalam acara dalam kegiatan donor darah namun hanya 450 orang yang berhasil lolos untuk mendonorkan darahnya pada hari itu .
Sumartono Hadinoto, Sekretaris PMI Solo menuturkan jika kebutuhan stok darah di PMI Surakarta cukup aman karena masyarakat Kota Solo sudah sadar dan menjadi gaya hidup untuk donor darah. Tetapi mengingat kebutuhan darah di PMI Kota Surakarta adalah no tiga terbanyak setelah Kota Jakarta dan Surabaya, dimana setiap bulannya membutuhkan sekitar 13.000 kantung darah, maka itu perlu adanya kegiatan donor darah berkesinambungan sehingga persediaan darah selalu cukup.
Hal ini terjadi mengingat 15 rumah sakit yang ada di Solo dan sekitarnya merupakan rumah sakit rujukan dimana pasiennya berasal dari Subosukowonosraten ( Surakarta , Boyolali , Sukoharjo , Wonogiri , Sragen dan Klaten ) yaitu 6 kabupaten di sekitar Solo bahkan hingga ke Ngawi, Madiun, dan Pacitan.
Sumartono pun mengapresiasi kepada Perempuan Berbudaya Peduli yang merangkul beberapa organisasi di Kota Solo untuk merangkul lebih banyak orang untuk mendonorkan darahnya. “Dengan adanya ajakan berdonor bagi para pendonor yang belum pernah donor darah untuk ikut kegiatan ini, maka dapat menciptakan generasi penerus (pendonor darah), karena setiap tahunnya kebutuhan darah meningkat dan jumlah pendonor yang sudan berusia (lanjut) akan mulai berkurang untuk mendonorkan darahnya,” ujar Sumartono.(Arus)