JAKARTA, mediasinarpagigroup.com – Dinas SDA mewakili Pemrov DKI Jakarta untuk tahun 2020-2021 telah menargetkan 300.000 titik sumur resapan tersebar di Jakarta kecuali wilayah Jakarta Utara.
Manfaat dari proyek pembangunan sumur resapan ini amat sangat di nantikan oleh warga Jakarta saat banjir melanda wilayah jakarta.
Dari pembangunan sumur resapan di beberapa titik genangan air dapat di minimalisir jika ada sumur resapan ini.
Anggaran yang fantastik di gelontorkan Pemprov DKI dari APBD DKI Jakarta 2021 sebesar Rp. 441 Miliar, untuk pelaksanan proyek sumur resapan ini.
Beberapa wilayah di DKI Jakarta hampir rata mendapatkan bagian dalam proyek tersebut di seluruh wilayah Jakarta menjadi prioritas pembuatan sumur resapan ini.
Rencana Pemprov DKI akan menggandeng 100 vendor seperti nya nyaris terwujud, namun di balik tujuan dan maksud pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membantu warga Jakarta dari musibah banjir dan genangan air, para vendor/ kontraktor yang melaksanakan proyek ini seperti nya tidak memikirkan lingkungan ataupun lokasi proyek,banyak keluhan warga yang kami temui, seperti nya tidak mau di gubris/ direspon.
Tatalaksana dan metode pelaksanaan pekerjaan proyek, “ se enak sendiri “ ada beberapa lokasi yang kami pantau khususnya di Kelurahan Ciganjur galian tanah belum di bersihkan tersebar dimana mana.
Belum lagi galian lubang resapan, tidak di lakukan pengaman/garis kuning, ini sangat membahayakan mobilisasi warga.
Perkerjaan galian yang di tunda penyelesaian sudah berpindah ke galian sumur yang lain, hal ini sering di keluhkan warga; HIS warga RT. 005/04 merasakan kekhawatiran nya terhadap galian sumur yang belum di selesaikan dan lama mangkrak, hal ini sangat membahayakan warga. Ujar HIS sambil menyampaikan untuk tidak menulis namanya.
Lain lagi di RW. 06 kondisi bekas galian saat hujan selesai menguyur wilayah Ciganjur seperti berjalan di lumpur ” ungkap ABS ” Pokoknya becek sana sini dengan tanah merah apalagi bekas ban truk pengangkut tanah jadi jalan lingkungan kami tidak karuan oleh tanah Merah “Ungkapnya ABS.
Diharapkan para RT-RW sebaiknya Pelaksana/Kontraktor/vendor dapat duduk bersama di saksikan pemerintah Kelurahan untuk mencari yang terbaik dalam merealisasikan program Pemprov DKI Jakarta jagan se enaknya sendiri melaksanakan dengan tidak memikirkan lingkungan yang ada serta tidak menghiraukan tokoh-tokoh masyarakat yang ada, tegas beberap warga.(Posumah)