Pandeglang | mediasinarpagigroup.com – SMP Negeri 1 Pandeglang yang berada di Jl. Mayor Widagdo No. 1 Kab. Pandeglang, Banten tahun 2022 Kepala Sekolahnya dijabat oleh Ruli Purnama, lalu memiliki Siswa/i sekitar 924, dipihak lain adapun jumlah dana BOSP tahap 1 diterima oleh sekolah Rp 304.920.000, berdasarkan laporan pihak sekolah ke Kemendikbudristekdikti RP dan Disdik Kabupaten Pandeglang kata pihak sekolah dana tersebut sebahagian digunakan untuk Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 51.625.000, pembayaran honor Rp 70.260.000 lalu pada pencairan dana BOSP tahap 2 sekolah mendapatkan dana BOSP Rp 406.482.400, lalu katanya digunakan pada kegiatan Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 101.110.000, penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 23.000.000 pembayaran honor Rp 117.100.000, pada pencairan dana BOSP tahap 3 pihak sekolah meperoleh Rp 304.920.000, sebahagian dari dana tersebut digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 53.355.000 kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 66.154.000 pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 27.910.000 pembayaran honor Rp 78.490.000.
Untuk tahun 2023 adapun jumlah Ssiwa/i 949 maka dana BOSP diterima pihak sekolah pada tahap 1 Rp 521.950.000, dalam laporan katanya digunakan untuk Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 69.130.000, Kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 69.253.250, Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 82.709.200, Penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 11.325.000, lalu Pembayaran honor Rp 114.576.000, dana BOSP tahap 2 diterim pihak sekolah Rp 521.950.000, katanya digunakan untuk Pengembangan perpustakaan Rp 154.162.000, Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 10.076.400 penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 8.000.000, lalu pembayaran honor Rp 60.031.200.
Item Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah tahun 2022 – 2023 sekitar Rp. 220 Jt digunakan SMP Negeri 1 Pandeglang namun tidak jalasapa – apa saja yang dielihara, lalu papan informasi terkait hal itu juga tidak ada terlihat disekolah, diduga pengelolaan dana BOSP tertutup, ditegaskan sumber diduga pihak sekolah lakukan mark up pembelian jumlah barang atau kebutuhan untuk kegiatan pemeliharaan SarprasSkolah, sehingga berpotensi merugikan keuangan negara, tegas Johanes Barus, SH.,MH selaku Asvokat/Pengacara pada LBHK-Wartawan banten, baru – baru ini.
Demikian juga terhadap item kegiatan Pengembangan perpustakaan Rp 154.162.000 pada pencairan dana BOSP tahap 2 tahun 2023, diduga ada mark up pembelian buku, beli 100 tetapi ditulis pada Kwitansi dan atau Bon sebanyak 200 Buku.
Media ini berusaha konfirmasi ke Kepala Sekolah, namun tidak ada disekolah, kata salah satu Guru bahwa Kepsek sedang rapat ke Dinas.(H.Madali/Bintang/Hotman)