mediasinarpagigroup.com , KARAWANG – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi Lembaga KPK PAN RI Kabupaten Karawang bersama pengurus Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Jurnalis Bersatu (DPP IJB) adakan pertemuan di Kantor DPP IJB , Jln. Terusan kantor Kecamatan Banyusari, Desa Gempol, Kabupaten Karawang, Rabu (31/03/2021).
Silaturahmi tersebut dihadiri oleh Agung Laksana selaku ketua L- KPK PAN RI Karawang, Irwanto Ketua Umum IJB, H.Solehudin Bholenk Kabiro Harian Kriminal, Asep Rohmatin wartawan Rakyat Jelata, H.Ahmad wartawan Harian Kriminal, Yanto dan Ali pengurus LBH Maskar Indonesia Kecamatan Banyusari.
Dalam kesempatan tersebut Agung Laksana menjelaskan, bahwa pertemuan ini merupakan ajang silaturahmi antar lembaga dan organisasi profesi jurnalis, dan sekaligus pertemuan untuk membahas terkait isu-isu yang sedang diperbincangkan dipublik.
“Ada beberapa isu yang kita perbincangkan disini khusunya terkait masalah tenaga kerja migran indonesia. Maka dari itu kami mengadakan pertemuan ini untuk membahas hal tersebut,” ungkap Agung kepada media.
Sementara itu Irwanto Ketum IJB yang juga wartawan Sinar Pagi, mengucapkan terimakasih atas kedatangan ketua L- KPK PAN RI Karawang untuk bersilaturahmi dan membahas beberapa persoalan yang sedang ditangani nya.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Pak Agung Laksana atas silaturahminya. Dan Insyaallah kita siap bersinergi dalam hal publikasi,” katanya.
Selain itu sebagai ketua IJB dirinya menginginkan rekan-rekan media yang tergabung didalam IJB khususnya, tetap dapat menjaga Marwah IJB dan kesolidan antara anggota.
“Yang tak kalah pentingnya selalu menjalankan tugas sebagai sosial kontrol sesuai dengan kode etik jurnalistik,” katanya.
Lanjut Irwan, ketika misalnya ada wartawan yang masuk dalam organisasi Ikatan Jurnalis Bersatu (IJB) jika ada persoalan di lapangan kita tetap harus bersatu, dan itu salah satu komitmen IJB yang harus dipatuhi.
“IJab butuh orang setia dan solid. Wartawan itu indah jika saling mendukung dan kompak satu sama lain,“ tambahnya.
Bukan sebaliknya, saat ada wartawan yang dianggap bermasalah malah dipublikasikan, ini adalah hal yang tidak lucu dan mencerminkan ketidak kompakan.
“Orang lain jadi tahu kelemahan kita, dan ketika tahu maka akan dengan mudah kita disepelekan,” katanya.
Bukan itu saja, kerap terjadi antar wartawan saling serang berita, dengan satu sumber objek berita yang sama.
“Apapun ceritanya, kita tidak sadar bahwa kita dengan mudah diadu-adukan. Semoga kita menjadi insan pers yang profesional dengan mengedepankan silaturahmi dan kekompakan,” pungkasnya.(Ir)