Banyumas | mediasinarpagigroup.com – Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Kesehatan, menggelar upacara memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-59 Tingkat Kabupaten Banyumas di Komplek Manadal Wisata Baturraden, Senin (13/11/2023). Upacara dipimpin oleh Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro dan diikuti jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Kepala Puskesmas, para Direktur Rumah Sakit, dan perwakilan Organisasi Profesi di bidang Kesehatan.
Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro dalam amanatnya mengingatkan sebagai upaya mewujudkan Indonesia Maju dengan sumber daya kesehatan yang berkualitas, salah satu isu penting yang harus diselesaikan adalah persoalan balita stunting. Menurutnya berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevelensi balita stunting Kabupaten Banyumas menurun dari 21,6 persen pada tahun 2021 menjadi 16,16 persen pada tahun 2022. Namun, Kabupaten Banyumas masih berada di urutan nomor 11 di Jawa Tengah untuk kasus stunting.
“Maka dari itu kita harus selesaikan dengan serius persoalan stunting ini untuk mencapai target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024 nanti,” katanya.
Hanung meminta kepada seluruh tim penggerak PKK di Banyumas untuk memaksimalkan peran kader PKK hingga ke tingkat desa wisma dalam mengedukasi remaja dan orangtuanya dalam rangka pendewasaan usia perkawinan serta mengedukasi pasangan usia subur yang belum mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Selain itu, gerakan ayo ke Posyandu dan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) agar ditingkatkan untuk memantau tumbuh kembang balita, deteksi dini stunting dan penyakit penyerta pada bayi baru lahir. Ia menambahkan bahwa yang tidak kalah penting adalah meningkatkan Pemberian Makanaan Tambahan (PMT) bergizi yang murah dan mudah didapat dan yang terakhir mengoptimalkan kerja tim pendamping keluarga.
“Prevelensi balita stunting, kematian ibu melahirkan dan kematian bayi adalah tiga hal yang menjadi satu paket yang perlu ditekan agar angkanya terus menurun,” pesannya.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Banyumas menurutnya juga berangsur-angsur turun dari 44 kasus pada tahun 2021 menjadi 24 kasus pada tahun 2022. Dengan angka tersebut Kabupaten Banyumas berada di posisi keempat kasus AKI seJateng. Kemudian untuk Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami kenaikan dari 219 kasus pada tahun 2021 menjadi 229 kasus pada tahun 2022 dengan posisi kedua seJateng.
“Semua harus waspada, dan saya minta semua pihak terkait kesehatan ibu dan anak bisa mengambil langkah-langkah antisipatif menekan AKI dan AKB. Mari ciptakaan generasi muda yang sehat sebagai bagian dari upaya kita bersama mewujudkan Indonesia Maju,” pungkasnya.
Setelah upacara, Pj Bupati dengan didampingi Forkopimda meluncurkan Maskot Kesehatan yaitu Popo atau Poksay Putra dan Popi Poksay Putri. Selain itu juga diserahkan penghargaan lomba bidang kesehatan. (Widoyo)