Kabupaten Bogor | mediasinarpagigroup.com – Proyek peningkatan jembatan Pasirkaret II Pada jalan Cijayanti-Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang diduga tidak sesuai R.A.B., sebab penjelasan pihak pelaksana saat diwawancarai langsung oleh team awak media tidak sesuai fakta di lapangan.
Prima Karya adalah sebagai penyedia proyek Dinas PUPR Kabupaten Bogor, yaitu proyek peningkatan jembatan pasir karet II pada jalan cijayanti-bojongkoneng, kecamatan babakan madang dengan nilai Kontrak atau Anggaran yang cukup besar RP. 1.181.500.000., dengan No&Tgl SPMK: 630/D.007.12.0056/TING-JBTN/PPJJ.1/SPMK/DPUPR, Tgl17 Juni 2022 dimana PT. Demensi ronakon sebagai konsultan pengawas nya, untuk penyelesaian 150 hari kalender.
Plang proyek
Adapun kejanggalan proyek sehingga patut diduga tidak sesuai R.A.B. ketika team awak media mewawancarai langsung utusan pihak pelaksana yang mengatakan bahwa pondasi sudah sesuai R.A.B. dan gambar, tapi faktanya dilapangan berbanding terbalik, dimana TPT proyek yang berada diposisi paling bawah proyek ketika diukur pakai meteran, pondasinya hanya -+ 8 Cm, tidak sesuai keterangan pihak pelaksana yaitu CV. Prima Karya, sehingga dikuatirkan cepat roboh ketika curah hujan tinggi sehingga luapan air yang deras akan menggerus pondasi yang dangkal yang akan menyebabkan TPT ambruk.
Dari pantauan awak media dilapangan bahwa TPT tidak menggunakan lantai semen, Tiang besi cor di sisi ujung ke ujung TPT sebagai pegangan dinding tembok, dan pihak pelaksana pun membenarkan dan selalu bicara proteksi dengan alasan akan dibuatkan Abutment.
Kondisi Proyek TPT
” Dari gambar tidak dilantai, kita bikin proteksi, jadi kita hanya proteksi nanti kita buat Abutment, dan nanti dibongkar lagi” imbuh pelaksana.
Salah satu pekerja proyek, saat sibuk menggali batu-batu yang banyak terdapat di kali, ketika diwawancara untuk apa itu batu-batu kali dikumpulkan, pekerja proyek mengatakan untuk digunakan di proyek.
” Kita sambil gali, kita kumpulkan, lumayan buat digunakan untuk dinding TPT” ungkap nya.
Saat ditanya awak media, bukankah sudah ada anggaran batu kali untuk proyek, kenapa harus ambil batu yang ada di kali? pekerja proyek pun mulai bingung menjawab.
” Sebenarnya gak semua kita pakai batu dari kali yang kita ambilin pak, itu tuh batu yang numpuk baru diantar pakai truk, jadi batu kali yang kita gali yang ada dilokasi hanya tambahan saja” ucap nya.
Pekerja proyek terlihat kumpulkan bebatuan dikali untuk digunakan di proyek
Salah satu Warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya, saat diwawancara Team Awak Media mengatakan bahwa proses pembangunan TPT Jembatan, tidak ada galian untuk pondasi.
” Iya pak, saat proyek dikerjakan, tidak ada galian pondasi, hanya ditimpa ke bekas yang terdahulu, coba lihat saja pak, kan gak ada pondasinya, dinding TPT pun terlihat seperti disandarkan ke tembok tanah, tuh pak, bahkan semennya pun seperti gak nempel ke batu, batunya sangat rapat, seperti tidak terlihat semen nya, padahal angggarannya sangat besar ya pak? apa nanti ini gak akan mudah roboh saat hujan deras” ucap nya polos.
Pihak Pelaksana pun saat diwawancara beberapa waktu lalu mengakui dan mengatakan bahwa ada perubahan gambar dan katanya sudah disetujui pihak-pihak terkait, karena diduga gambar awal pertama tidak sesuai dengan pelaksanaan dilapangan. (Marlon, S.E.).
bosku Tolon bantu saya sa mu urus CV untuk bangun di kambung saya