Jakarta Utara, mediasinarpagigruop.com – Pembelajaran Tatap Muka (PTM)100 % disambut antusias anak didik serta orang tua di Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara. Surat Keputusan 4 menteri tentang Panduan Pebelajaran dimasa Pandemi Covid – 19 berdampak positif dikalangan orang tua anak didik kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara.
” Maisaroh salah seorang orang tua anak didik di SDN 09 Kebun Bawang Tanjung Priok Jakarta Utara merasà senang dengan kebijakan pemerintah Pembelajaran Tatap Muka (PTM ) 100 %.
Saya sangat senang anak saya bisa masuk sekolah seperti biasa. Selain bisa berinteraksi dengan teman – temanya bisa langsung dapat pelajaran dari gurunya, ungkap Maisaroh.
Kepala Sekolah SD Negeri 09 Kebon Bawang Tanjung Priok Jakarta Utara Sri Kustiawati rabu (5/1/22) mengungkapkan, dengan pembelajaran tatap muka sangat senang. Kalau boleh jujur, kerinduan terhadap anak didik selama dua tahun masa pandemi telah terbayarkan dengan adanya kebijakan pemerintah Pemelajaran Tatap Muka (PTM), walaupun dengan protokol kesehatan yang ketat.
Saya menjadi kepala sekolah baru enam bulan, sehingga dengan senang hati saya dengan kebijakan pemerintah terkait pembelajaran tatap muka, ujar Sri Kustiawàti.
Disinggung mengenai nilai KKM anak didik di Penilaian Ahir Semester (PAS ) Sri Kustiawati mengatakan sudah jelas berbeda. Walaupun nilainya lumayan bagus, karena penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), jauh berbeda ketika tatap muka. Hal itu dimaklumi sekolah, karena pedampingan PJJ oleh orang tua tidak bisa maksimal, karena menyangkut sarana dan pekerjaan, ujarnya.
Hal yang sàma diungkapkan Sugeng Kepala Sekolah SDN 07 Kebun Bawang Tanjung Priok Jakarta Utara, menyambut baik dengan kebijakan pemerintah Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Walaupun kita harus menerapkan Protokol Kesehatan Prokes (Prokes) yang ketat sesuai Surat Keputusan 4 menteri tentang Panduan Pembelajaran dimasa Pandemi Covic – 19. Sekolah kita ini komplek tiga sekolah SDN 01 Kebun Bawang, SDN 03 Kebon Bawang Dan SDN 07 Kebun Bawang. Maka kita sepakat melakukan estimasi masuk sekolah agar tidak bersamaan masuknya, ungkap Sungeng.(Rbn)