mediasinarpagigroup.com, KARAWANG – Ribuan orang warga lanjut usia (Lansia) di Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang menjadi target prioritas vaksinasi Covid-19.
Mereka rencananya akan mendapatkan vaksin dalam waktu tidak lama lagi, setelah pendataan usia diatas 60 tahun dilakukan oleh masing – masing desa.
Informasi tersebut disampaikan Camat Banyusari Drs.Iwan Ridwan, usai mengikuti rapat koordinasi pendataan manula usia 60 tahun keatas untuk vaksinasi Covid 19, Rabu (31/03/2021).
Menurutnya, pemberian vaksin ini juga berdasarkan risiko yang tinggi pada lansia untuk tertular Covid-19.
Ditambahkan, berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan tanggal 11 Februari 2021, sasaran prioritas vaksinasi Covid-19 akan diperluas.
“Kepada para kepala desa agar mendata semua warga manula yang ada diwilayahnya masing-masing,” ungkap Camat.
Untuk persiapan, pihaknya tengah melakukan sosialisasi kepada para kepala desa untuk dilakukan pendataan sebagai peserta penerima vaksin.
“Saya minta kepada para kepala desa untuk mendata para lansia usia di atas 60 tahun sebagai peserta vaksin tersebut,” kata Iwan.
Peran semua pihak baik tenaga kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan terdekat, termasuk para RT, dan kepala desa, supaya dapat mengidentifikasi warga lansia di wilayahnya, sehingga bisa dibantu mendaftar.
“Bagi warga lansia yang belum terdaftar sebagai calon penerima vaksin, Saya minta segera mendaftar ke kantor desa atau RT,” tambah Iwan.
Camat Banyusari selanjutnya meminta kepada seluruh Pemerintah Desa untuk menggencarkan sosialisasi guna memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap program vaksinasi Covid-19, seperti faktor keamanan dan kehalalan vaksin, KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), dan lain-lain.
“Meski vaksinasi sudah akan dilaksanakan dalam waktu dekat, protokol kesehatan (Prokes) tidak boleh diabaikan. Kedisiplinan masyarakat menjalankan Prokes tetap menjadi faktor kunci mencegah penyebaran Covid-19. Kita jangan sampai kendor mengenai 3M. Bukan hanya memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan secara benar dan sering, tapi kerumunan, ini bisa menjadi super spreader. Percuma kita melakukan tracing, nggak ada gunanya kalau sudah kerumunan,” pungkas Iwan.(Ir)