Subang | mediasinarpagigroup.com – SMK Negeri 1 Legonkulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat, tahun 2023 Kepala Sekolah nya yaitu Asep Dikdik, memiiki jumlah Siswa/I sekitar 458, lalu sekolah tersebut menerima dana BOS Reguler ada 2 tahap, untuk tahap 1 sekolah menerima tanggal 21 Maret 2023 Rp 384.457.100,– tahap 2 sekolah menerima tanggal 25 Juli 2023 Rp 385.560.000,-
Bahwa sekolah yang menerima dana BOS wajib hukum nya melaporkan pengunaan nya ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, hal ini agar kementrian terkait mengetahui dikemanakan dana BOS tersebut dan public juga dapat mengawasinya.
Berdasarkan laporan Kepala SMK Negeri 1 Legonkulon,terhadap penggunaan dana BOS Reguler tahun 2023 tahap 1 ke Kementrian terkait katanya digunakan untuk : – penerimaan Peserta Didik baru Rp 19.750.000, – pengembangan perpustakaanRp 50.000.000, – pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan PendidikanRp 53.445.000, – pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikanRp 7.750.000, – pemeliharaan sarana dan prasaranaRp 122.740.000, – penyediaan alat multimedia pembelajaranRp 5.000.000, – Total Dana terserap Rp 258.685.000
Lalu, laporan Kepala SMK Negeri 1 Legonkulon,terhadap penggunaan dana BOS Reguler tahun 2023 tahap 2 ke Kementrian terkait katanya digunakan untuk : – penerimaan Peserta Didik baru Rp 70.750.000, – pengembangan perpustakaanRp 6.000.000, – pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikulerRp 58.000.000, – pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan PendidikanRp 146.031.000, – pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikanRp 12.750.000, – pemeliharaan sarana dan prasaranaRp 179.249.000, – penyediaan alat multimedia pembelajaranRp 39.655.000, – Total Dana terserap Rp 512.435.000
Berangkat dari laporan penggunaan dana BOS Reguler Tahun 2023 oleh Kepala SMK Negeri 1 Legonkulon, ke Kementrian tersebut diatas, berdasarkan hasil investigasi hukum yang dilakukan oleh LBHK-Wartawan Subang di duga Kepala Sekolah merekayasa laporan penggunaan dana BOS Reguler tahun 2023 tersebut, sehingga berpotensi merugikan keuangan negara, hal tersebut dikatakan oleh Aji Pahruroji, SH selaku Pengacara/Advokat LBHK-Wartawan Subang, dalam konprensi pers di kantornya baru – baru ini.
Sebut saja, terhadap kegiatan pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan yang menyerap dana BOS tahun 2023 sekitar Rp.199 juta lebih juga diduga dikorupsi Kepsek , adapun modus dugaan korupsi terhadap kegiatan tersebut yaitu membuat laporan kegiatan fiktif seolah – olah kegiatan terlaksana padahal faktanya tidak ada sama sekali.
Selanjutnya terhadap kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah tahun 2023 yang meneyerap dana BOS sekitar Rp.301 Juta lebih diduga dikorupsi Kepsek, fakta dilapangan tidak terlihat jelas apa – apa saja Sarana Prasarana Sekolah yang dipelihara oleh Kepsek sementara informasi terkait hal itu tidakk jelas ada terlihat disekolah tersebut, modus korupsi nya yaitu Kepsek menghubungi pihak – pihak penjual barang / bahan yang ada di SIPLah lalu disepakati barang / bahan diantar atau dibayarkan jumlahnya 5 tetapi ditulis pada kwitansi atau faktur pembelian membengkak menjadi 55.
Diduga masih ada kegiatan sekolah yang sumber dana nya dari dana BOS Reguler tahun 2023 dalam laporan Kepsek ke Kementrian diduga dilakukan rekayasa alias di manipulasi dan merugikan keuangan negara, untuk itu lembaga Kami berharap agar Orangtua dan public dapat mengawasinya semakin efektif.
Untuk itu dugaan korupsi dana BOS Reguler di SMK Negeri 1 Legonkulon, harus di usut tuntas, maka saat ini LBHK-Wartawan Subang lagi mengumpulkan alat bukti dari sumber yang ada disekolah maupun sumber yang ada diluar sekolah, bila ada pihak – pihak yang mengetahui dugaan korupsi tersebut, lembaga Kami siap menerimanya dengan cara dapat menghubungi Kami di Email : lbhwartawan@gmail.com.
Tahun 2022 SMK Negeri 1 Legonkulon, memiliki jumlah Siswa/I sekitar 425, lalu menerima dana BOS Reguler ada 3 tahap, untuk tahap 1 sekolah menerimanya tanggal 17 Februari 2022 dengan jumlah Rp 214.200.000 ,– tahap 2 sekolah terima tanggal 9 Juni 2022 Rp 285.600.000, – tahap 3 sekolah terima tanggal 13 Oktober 2022 Rp 214.200.000 ,- diduga dalam pengelolaan nya dikorupsi Kepsek, modusnya hampir sama dengan modus dugaan korupsi ditahun 2023;
Selanjutnya lembaga Kami akan melaporkan Kepsek ke Tipikor Polres Subang dan Polda Jawa Barat serta ke Kejaksaan Negeri Subang berikjut ke Kejati Jawa Barat, sebab diduga dalam pengelolaan dana BOS Reguler tersebut ada perbuatan melawan hukum (PMH), dengan harapan agar dugaan korupsi dana BOS reguler 2022 dan 2023 di SMK Negeri 1 Legonkulon di usut, bila terbukti maka wajib hukumnya pihak – pihak yang terlibat korupsi dimasukkan ke penjara, tegas Aji.
Wartawan Media ini berupaya konfirmasi ke Kepala SMK Negeri 1 Legonkulon dengan mendatangi sekolah tersebut, namun sangat disayangkan Kepsek tidak ada disekolah ujar beberap Guru.(Aditia/Dd/Nj)
