Kota Tangerang | mediasinarpagigroup.com – SD Negeri Uwung Jaya di Jl.Dipati Ukur Kota Tangerang, Banten tahun 2022 mendapatkan dana BOSP tahap 1 sekitar Rp 211.755.000, – lalu tahap 2 Rp 281.960.000,- tahap 3 Rp 211.755.000,- adapun jumlah Siswa/I nya yaitu 743,- Kepala Sekolahnya dijabat oleh Endang Sunandar, dari dana tersebut pihak sekolah melaporkan digunakan sebahagian untuk administrasi kegiatan sekolah Rp 81.842.000,- pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 33.867.000,- (tahap 1) lalu pengembangan perpustakaan Rp 53.164.500,- pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 38.987.000,- (tahap 2) lalu pengembangan perpustakaan Rp 34.282.500,- pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 21.436.000,- penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 62.300.000,- (tahap 3)
Lalu tahun 2023 mendapatkan dana BOSP tahap 1 Rp. Rp 344.850.000,- digunakan dan dilaporkan sebagahagian untuk kegiatan pemeliharaan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 83.137.400 Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 71.037.300,- penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 12.600.000,- , lalu dana BOSP tahap 2 diterima sekitar Rp 344.850.000,- dari jumlah Soiswa/I 726,- lalu dana BOSP tersebut berdasarkan data laporan pihak sekolah ke Kemedikbudristekdikti RP dan Ke Dinas Pendidikan Kota tangerang digunakan sebahagian untuk pengembangan perpustakaan Rp 23.940.000,- pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 40.050.900,- penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 16.400.000,-
Bahwa pencairan dana BOSP tahun 2022 dilakukan oleh Pemerintah Pusat sebanayk 3 kali dalam 1 tahun namun di tahun 2023 dirobah menjadi 2 kali dalam setahu, hal tersebut dikatakan oleh H.Madli S,SH selaku Pengrus LBH-Warga Banten di kantornya yang ada di Kota Serang, Rabu (6/12).
Ditambahkan H.Madli, bahwa SDN Uwung Jaya dalam laporannnya ke kemendikbudristekdikti RI dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang bahwa diduga banyak kejanggalan hal ini misalnya pada kegiatan Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah serta kegiatan pengembangan perpustakaan bahwa berdasarkan keterangan berbagai pihak kegiatan itu diduga sepertinya banyak manipulasi datanya alias mark up pembelian barang serta buku, dipihak lain tidak terlihat ada papan informasi penggunaan dana BOSP disekolah tersebut, indikasi penggunaan dana BOSP diduga sangat tertutup, lalu apakah ada Tim BOSP sekolah disekolah tersebut juga menjadi pertanyaan ? tegas nya.
Berangkat dari itu LBH-Warga Banten akan melakukan langkah – langkah hokum, antara lain mengumpulkan alat bukti lalu akan melaporkan pihak – pihak yang terkait diduga terlibat dugaan korupsi uang Negara disekolah tersebut, tegas H.Madali.
Media ini berusaha memperoleh konfirmasi dari Kepsek namun 2 kali kesekolah tersebut tidak pernah ada disekolah, kata salah satu Guru bahwa Kepsek barusan pergi rapat diluar.(Hotman/Bintang)