Bogor | mediasinarpagigroup.com – Bersekolah di Sekolah Dasar Negeri dijamin oleh pemerintah, bukan itu saja sabab sampai ketingkat menengah atas dijamin oleh negara (gratis). diera globalisasi masih ada sekolah negeri memberdayakan pungutan kepada orang tua murid dengan berbagai alibi, seperti SDN 04 Citereup meminta uang bangunan yang dipaparkan oleh kepala sekolah langsung saat rapat komite.
Keluhan orang tua murid saat diwawancarai menagaskan, anak saya kan sudah 3 hari tidak masuk sekolah, kami kedatangan dewan guru dan komite kerumah saya,saya kira mau menanyakan anak saya kenapa tidak masuk sekolah, kok aneh malah menayakan tunggakan sekolah, biaya gedung Rp 300 ribu, seragam Rp 500 ribu, berenang Rp 65 ribu belum lagi yang lainnya,kok saya jadi punya hutang ya,kapan minjemnya dengan nada nyeleneh orang tua murid memaparkan nya, baru – baru ini.
Saya kira sekolah di SDN 04 tersebut bagus katanya paforit, eh ga taunya duit duit terus, masa ada uang kenang – kenangan wali kelas beliin cicin emas, pembayaran uang gedung wajib katanya dan semua biaya yang dipaparkan kepada kami di bulan Desember 2022 wajib lunas, study toor wajib yang tidak bisa ikut wajib membayar sebesar Rp 325 ribu,bagaimana mau nyerap ilmunya kalau pihak sekolah selalu berbau duit, emang gampang nyari duit, ucap orang tua murid yang tidak mau disebutkan namanya.
Dari hasil konfirmasi kepada kepala sekolah HJ Entin S bahwa semua itu tidak benar, walaupun ada uang yang masuk untuk pemagaran dan MCK, kalau ingin mutu sekolah baik harus ada kepedulian orang tua, paparnya.
Sekolah tempat belajar mengajar dalam menerima ilmu, dengan wajib belajar 12 tahun bukan berarti wajib membayar, keresahan orang tua murid dengan adanya pungutan liar yang mengacu kepada pasal 11 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 tahun 2012 tentang pungutan dan sumbangan, biaya pendidikan dasar dan dapat juga diduga pemerasan dan pungutan liar sebagaimana disebutkan dalam pasal 378 KUHP.
Dalam hal tersebut diatas kepada Kadisdik Kabupaten Bogor beserta instansi terkait untuk dapat menelaah kepada oknum sekolah yang mmanfaatkan jabatannya.(Eva)