Curup | mediasinarpagigroup.com – Sejuknya Sungai Trokon Curup, Objek wisata Provinsi Bengkulu memang tak pernah ada habisnya. Penampakan alam seperti pantai, bukit, dan sungai tak pernah mengecewakan.
Seperti halnya sungai Trokon yang berada di Desa Cawang Lama Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, pada hari Selasa lebaran ke empat (25/4) pengunjung cukup ramai mengunjungi wisata pemandian Ulu Musi titik nol Desa Kayu Manis Cawang Lama Hidden Gem Baru yang dimiliki Curup ini memberikan nuansa sejuk, tenang dan nyaman bagi pengunjungnya.
Tapi di balik itu banyak pengunjung yang komplaint (protes) soal parkir karena parkir nya tidak teratur sehingga pengunjung yang mau keluar masuk harus menunggu lama karena mobil yang di belakang nya menghalangi, seperti pengunjung yang berasal dari Bengkulu Ridho dan Rios menurut mereka sudah lama menunggu karena mobilnya terhalang dengan mobil plat merah (dinas) yang berasal dari Bengkulu Tengah kami sudah kurang lebih satu setengah jam menunggu pak sampai saat ini belum juga bisa keluar sementara waktu dan kepentingan jadi tertunda sedang kan kami membayar parkir Rp 25 ribu permobil dan kami ada 3 mobil sudah bayar 75 ribu kurang seimbang dengan pelayanan” ujarnya.
Sementara itu pengunjung lain (Ijok) yang mempunyai mobil Carry mau keluar terkendala dengan mobil Kijang dan mobil Avanza, ketika awak media konfirmasi ke penjaga parkir”mereka lagi mencari yang punya mobil,kami sudah mencatat plat mobilnya pak lagi di cari ,terang nya
Di tempat lain Ketua aliansi LSM Lidik dan Kelompok Pecinta (KPA Gula Mahasiswa) M Zen Ferry yang kebetulan berada di tempat tersebut mengatakan wisata pemandian Ulu Musi ini sangat bagus untuk taraf hidup ekonomi kedepannya dan ini adalah untuk pemasukan desa sendiri maupun untuk lahan lapangan kerja masyarakat desa itu sendiri, menyangkut pengelolaan wisata Ulu Musi mengingat di kiri dan kanan tempat wisata ini adalah tanah milik masyarakat sedangkan, yang di kelola pihak desa hanya pengairan (sungainya) sistemnya bagi hasil dengan pemilik tanah (lahan masyarakat), seharusnya pihak pemerintah desa (pengelola) lebih memperhatikan pelayanan baik itu parkir maupun sewa tenda (pondokan) supaya pengunjung lebih nyaman dan tidak merasa terbebani dengan harga maupun pelayanannya apa lagi pihak desa setempat.
Ferry juga menambahkan Sungai Trokon sendiri merupakan sungai dengan aliran air yang cukup deras dan dingin pengunjung dapat menikmati aliran air dengan mandi atau sekedar merendam kaki sembari menghirup udaranya yang sejuk atau yang suka dengan olahraga arung jeram, bisa mencobanya di sungai ini.
Namun pengunjung mungkin tidak terlalu nyaman karena sungainya yang dangkal, bebatuan di sungai ini masih sangat banyak dan tak beraturan. Sebaiknya pengunjung dapat berhati-hati agar tidak terluka, imbuhnya.(Zen)