Bengkulu | mediasinarpagigroub.com – Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan Merdeka Belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid. Guru Penggerak menggerakkan organisasi belajar bagi guru di sekolah dan di wilayahnya serta mengembangkan program kepemimpinan murid untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Untuk menjadi Guru Penggerak, Guru harus mengikuti proses seleksi dan pendidikan Guru Penggerak Selama proses pendidikan, calon Guru Penggerak akan didukung oleh Instruktur, Fasilitator, dan Pendamping yang profesional.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Syahjudin, M.Pd. membuka rakor program Balai guru penggerak provinsi bengkulu dilaksanakan 3hari dari tanggal 20 sampai dengan tanggal 22 Februari 2023 di Hotel Grage Bengkulu
Kadis Dikbud Provinsi Bengkulu yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu tentang Rapat koordinasi bersama Balai Guru Penggerak Provinsi Bengkulu, Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Komunitas belajar id se-Provinsi Bengkulu dalam rangka percepatan aktivitasi akun belajar, optimalisasi pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar Implementasi Kurikulum Merdeka dalam rangka transformasi digital di Provinsi Bengkulu.
Peserta rakor Program Balai Guru Penggerak Provinsi Bengkulu terdiri dari, Kepala Dinas Kota/Kabupaten, Kepala Cabang Dinas dan Komunitas Belajar. Id Balai Guru Penggerak Bengkulu. Kegiatan rakor juga diisi dengan materi dari Kepala BPMP Provinsi Bengkulu dan Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu.
Id Balai Guru Penggerak siap berkolaborasi menuju transformasi pendidikan yang lebih baik dan semangat menyala menuju perubahan.
Program ini bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogik kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar satuan pendidikan serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan satuan pendidikannya masing-masing.
Rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ditunjukkan melalui sikap dan emosi positif terhadap satuan pendidikan, bersikap positif terhadap proses akademik, merasa senang mengikuti kegiatan di satuan pendidikan, terbebas dari perasaan cemas, terbebas dari keluhan kondisi fisik satuan pendidikan, dan tidak memiliki masalah sosial di satuan pendidikannya.(Ferry)