Bengkulu Tengah | mediasinarpagigroup.com – Slogan guru digugu dan ditiru ini memiliki makna yang dalam bagi kehidupan seorang guru. Landasan falsafah di balik slogan ini adalah bahwa sosok seorang guru dapat dipercaya dan ditiru. Hal ini mengisayaratkan bahwa dalam berbagai kegiatan kehidupan, masyarakat berharap guru sebagai tauladan sehingga menjadi panutan bagi siswanya dan masyarakat umumnya.
Tetapi seorang kepala sekolah (kt) di SDN 48 di Kecamatan Pondok Kubang Bengkulu Tengah dinilai tidak patut di tiru. Pasal nya keluhan seorang penjahit (Yana) kepada media bahwa kepsek tersebut sudah setahun lebih tidak membayar sisa pembuatan baju anak murid baru, padahal perjanjian baju selesai di bayar lunas dan ketika di tagih kepala sekolah tersebut sudah berulang kali menghindar, terbukti pada puluhan pesan WA maupun telpon yang alasan ny dengan janji tunggu seminggu lagi, tunggu sebulan pasti di bayar, alasan adek sakit di jawa, sampai sekarang hanya janji, ketika di lihat status postingan di WA sangatlah energik, terakhir alasan mau bayar upah tukang dulu.
“Jangan kan di beri untung, modal pun kami ngak balik,” imbuhnya dengan mimik muka sedih.
Permasalahan ini langsung di tanggapi oleh ketua l LSM aliansi KPA Mahasiswa provinsi Bengkulu Eko Pransiko, S.Pd., “Seharusnya kepsek tersebut haruslah cepat tanggap apalagi permasalahan nya menjahit pakaian anak murid baru, lah jelas ada MOU pada orang tua siswa dan untuk intern di sekolah itu tanggung jawab kepala sekolah itu sendiri. Apa lagi anak murid sudah memakai baju seragam dan sudah lunas pembayaran nya, dan kepsek sebagai publik figur untuk di tiru seharusnya cepat selesaikan masalah ini jangan sampai alasan yang tidak masuk dan selalu tarsok (sebentar,besok)sehingga pihak penjahit merasa di rugikan demikian,” ujarnya. (Fr)