Jakarta Utara | mediasinarpagigroup.com – Guna membangun karakter anak didik ber akhlaq ( budi pekerti) yang baik, SMPN 152 Jakarta lakukan edukasi pemahaman dampak bullying.
Selain anak didik di berikan pelatihan mengenai edukasi pemahaman tentang bullying ,kami juga mengadakan pelatihan program parenting untuk orang tua anak didik dengan tujuan meningkatkan kesadaran orang tua bahwa mengasuh anak perlu pengetahuan dan tidak boleh sembarangan, begitu di jelaskan Sri Widyastuti kepala sekolah SMP N 152 Jakarta ke mediasinarpagigroup.com baru – baru ini di ruang kerjanya.
Sri Widyastuti juga menjelaskan, perlu dilakukan pemahaman bullying bagi anak didik agar tidak terjadi tindakan agresif yang dilakukan secara berulang oleh suatu kelompok pada satu individu tertentu di lingkungan SMP N 152 Jakarta ini. Hal ini juga menempa kepribadian anak didik kedepan agar selalu menghargai orang lain dan memiliki jiwa patriotisme.
Sebagian besar orang tua beranggapan bahwa pendidikan adalah sekolah. Sebenarnya pendidikan itu sendiri dimulai sejak anak lahir. Anak mulai dididik oleh kedua orang tua yang disebut pendidikan informal. Pendidikan diawali dari keluarga Orang tua dan rumah adalah sekolah pertama yang dikenal oleh anak, sehingga peran orang tua sangat penting.
Orang tua harus memberikan teladan yang baik bagi anak-anaknya, karena anak bersifat imitasi yaitu menirukan segala sesuatu yang ia dengar dan dia lihat. Jadi orang tua harus lebih berhati-hati dalam perilaku maupun perkataan. Namun sebagian orang tua masih ada yang belum sadar tentang hal itu. Terkadang justru orang tua memberikan pengaruh yang negatif kepada anak-anaknya. Misalnya bertengkar antara ayah dan ibu di depan anak-anak, melakukan kekerasan fisik maupun verbal kepada anggota keluarga dan lain-lain. Hal ini justru akan membuat anak stres dan menghambat perkembangan mentalnya, terutama memberikan contoh perilaku yang tidak terpuji, ujar Sri Widyastuti.
Lebih lanjut Sri Widyastuti menjelaskan, Kami selaku tenaga pendidik di satuan pendidikan SMPN 152 Jakarta ini selalu berusaha agar anak didik mampu berprestasi bukan hanya dari akademik maupun non-akademik. Tapi kami berharap anak didik mampu ber akhlaq baik.
Peran orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental anak, sehingga Program parenting kita lakukan. Program Parenting adalah metode yang tepat bagi orang tua dalam pembentukan karakter anak. Parenting di sini bukan sekadar mengasuh anak, namun orang tua harus mendidik, membimbing dan melindungi setiap perkembangan anak. Pendidikan parenting memiliki pengertian yaitu program pendidikan pengasuhan yang dilakukan oleh lembaga untuk meningkatkan kualitas kepengasuhan dan tercapainya visi-misi. Kami juga sangat terbuka kritikan yang membangun serta saran masyarakat peduli pendidikan dan peran sosial kontrol teman-teman media kami sangat terbuka dan transparan, lanjut Sri Widyastuti.
Manfaat yang diperoleh dari Program parenting yaitu menambah wawasan dan pengetahuan orang tua dalam hal pengasuhan anak sesuai dengan usia, karakter dan perkembangannya.
Pendidikan parenting memiliki tujuan yaitu :
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam hal pengasuhan. Dalam proses pengasuhan, orang tua terlebih dahulu harus memahami tentang pola asuh yang baik bagi anaknya. Hal ini penting agar proses pengasuhan sesuai dengan karakter, usia dan perkembangan anak.
- Meningkatkan kesadaran orang tua. Orang tua harus memiliki kesadaran bahwa mengasuh anak memerlukan ilmu dan pengetahuan. Mengasuh anak tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhannya saja. Mengasuh dengan membesarkan itu berbeda.
- Menyamakan tujuan dan kepentingan antara guru dan orang tua murid. Kehidupan anak lebih lama waktunya dengan keluarga dari pada di sekolah. Ketika anak di rumah perlu adanya tindak lanjut tentang pembiasaan–pembiasan sikap perilaku yang diajarkan di sekolah.
(Rbn)