Pandeglang | mediasinarpagigroup.com – SMPN 1 Jiput yang terletak di Jl. Raya Menes – Jiput Km. 4 Kab. Pandeglang, Banten tahun 2022 Kepala Sekolahnya yaitu Iman Nurjaman lalu adapun jumalh Siswa/i nya sekitar 617 , selanjutnya jumlah daa BOSP diterima oleh sekolah tersebut yaitu pada tahap 1 yaitu Rp 203.610.000, – dipihak lain pada laporan pihak sekolah melalui ke Kemdibudristekdikti RI dan ke DinasPendidikan Kabupaten Pndeglang dana tersebut katanya digunakan sebahagian untuk Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 15.300.000, lalu dana BOSP rahap 2 diterima sekolah Rp 271.480.000 digunakan sebahagian untuk pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 67.441.000 lalu pada tahap 2 Rp 203.610.000, juga digunakan sebahagian untuk Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 52.302.500, atau pada tahu 2022 pihak sekolah melaporkan daa BOSP digunakan sekitar Rp. 135.043.500,-
Tahun 2023 SMPN 1 Jiput memilki jumlah Ssiaw/i 549 dan dana BOSP tahap 1 diterima pihak sekolah Rp 301.107.780, katanya digunakan untuk Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 41.420.000, lalu pada pencairan dana BOSP tahap 2 sekolah menerima Rp 301.950.000 sebahagian dialokasikan unutk Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 4.360.000,- atau sejak tahun 2022 -2023 SMPN 1 Jiput gunakan sebahagian dana BOSP Rp. 180 Juta lebih, hal tersebut dikatakan oleh Johanes Barus, SH.,MH selaku Advokat/Pengacara pada LBHK-Wartawan Banten baru – baru ini.
Ditambahkan Johanes, berdasarkan data yang dimiliki oleh lembaga Kami kuat dugan anggaran dana BOSP untuk Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah tahun 2022-2023 tidak jelas penggunaan nya sebab sarana mana yang dipelihara sepertinya tidak jelas terlihat disekolah, kuat dugaan pihak sekolah dalam membelanjakan barang mellui aplikasi SIPLah untuk kebutuhan pemeliharaan sarpras sekolah lakukan mark up.
Demikian juga di SMP Negeri 2 Jiput yang berada di Jl Raya Caringin Sukacai Kab. Pandeglang, Banten pada tahun 2022 Kepsek nya dijabat oleh Budiarto lalu adapun jumlah Siswa/i nya sekitar 177 dan dana BOSP tahap 1 diterima sekolah Rp 58.410.000, kata pihak sekolah berdasarkan laporan Kepsek ke Kemendikbudristekdikti RI dan ke Disdik Kab Pandeglang sebahagian dana BOSP tersebut digunakan untuk Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 16.200.000, lalu dana BOSP tahap 2 diterima sekolah Rp 77.880.000 juga digunakan sebahagian untuk Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 1.980.000, lalu pada poencairan dana BOSP tahap 3 sekolah terima Rp 58.410.000, digunakan sebahagian untuk Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 4.500.000 penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 8.000.000;
Tahun 2023 Jumlah Siswa/i 159 dana BOSP tahap 1 diterima sekolah Rp 87.450.000 lalu pada tahap 2 Rp 87.450.000, penggunaan dana BOSP tersebut belum dilaporkan pihak sekolah penggunaan nya, kuat dugan tidak siap atau kurang paham atau tidak perduli tentu ini menjadi pertanyaan publik.
Ditegaskan Johanes, lembaga Kami saat ini berusah mengumpulkan alat bukti dugaan mark up penggunaan uang negara tersebut diatas, bila terpenuhi alat buktinya maka lembaga Kami akan buat laporan ke institusi penegak hukum, ujarnya.
Media ini mencoba konfirmasi ke sekolah tersebut diatas, namun Kepsek tidak ada disekolah ujar salah satu Guru yang kebetulan berkenan ditanya oleh Wartawan medi ini.(Madali/Bintang/Hotman)