Oleh : Nisha Riskananda (Universitas Pembangunan Jaya)
Pendidikan memiliki peran penting dalam proses perkembangan dan kelangsungan kehidupan. kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia sudah sejak lama menjadi pertanyaan yang tidak kunjung padam. Sumber daya manusia yang masih rendah menjadi alasan utama bagi Indonesia untuk dapat bersaing dalam dunia kerja yang semakin dipersulit dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan perkembangan situasi global yaitu Revolusi Industri 4.0. Masyarakat ekonomi ASEAN dan revolusi industri 4.0. yang sedang kita hadapi sangat bergantung pada kemampuan SDM yang mengikuti perkembangan zaman yang berbasis teknologi maka dari itu banyak jenis pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga manusia alami kini tergantikan oleh Teknologi.
Indonesia memiliki tantangan yang berat dalam hal SDM, namun memiliki keuntungan dalam hal demografi. Tahun 2045 yang akan dating dianggap sebagai Golden Time bagi Indonesia untuk menjadi negara maju dengan bonus demografi berada pada titik puncaknya. Jumlah itu akan sangat berdampak jika generasi penerus telah memiliki bekal ilmu dan pengetahuan yang cukup diperoleh dari hasil Pendidikan dibangku kuliah. Selain bonus demografi, survei membuktikan bahwa kemudahan berbisnis di Indonesia semakin meningkat, tentu saja Peluang ini dimanfaatkan oleh pemerintah untuk terus mengembangkan dunia usaha di Indonesia.
Tantangan dan peluang harus kita cermati dengan baik agar Indonesia mampu menghadapi dan mempersiapkan masa depan. Peradaban berubah dari waktu ke waktu, begitu pula dengan perkembangan masyarakat yang beralih menuju masayarakat berbasis pengetahuan (Knowledge-based Society). Dimana masyarakat dengan berbasis pengetahuan mengharuskan kita untuk memahami dan menggunakan teknologi, jejaring, serta berinovasi. Hal tersebut harus dilandasi dengan tingginya tingkat pendidikan tenaga kerja di Indonesia. Daya saing bangsa Indonesia akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya APK (Angka Partisipasi Kasar) pendidikan tinggi dan kualitas SDM yang dapat dibentuk di perguruan tinggi yang melaksanakan perannya dengan dukungan Kemenristekdikti yang diiringi dengan kolaborasi serta sinergi yang tepat dari semua pihak yang terlibat, maka akan tercipta lapangan kerja dari banyaknya masyarakat Indonesia yang berwirausaha. Selain itu tercipta pula tenaga kerja yang berkarakter, penuh inovasi, dan terampil.
Sebagai contoh disini terdapat kisah inspiratif dari Seorang anak muda Indonesia kelahiran Gunungkidul berusia 26 tahun yang bernama Alwy Herfian Satriatama merupakan Mahasiswa alumni jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta 2013 yang menyadari akan pentingnya Teknologi untuk kemajuan negeri. Di usianya yang masih terbilang muda, ia mampu mempimpin sebuah startup berbasis Artificial Intelligence (AI) yang bernama Widya Robotics yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta. Sebelum menjalani kuliah di Jurusan Teknik Elektronika dan Instrumentasi, pada awalnya Alwy memilih kuliah di jurusan Teknik Industri. Ia memilih keputusan terbesar di dalam hidupnya untuk berpindah jurusan karena ia melihat peluang di depan sana bahwa masa depannya ada di Teknologi. “Aku melihat masa depan itu ada di teknologi, makanya aku pindah jurusan,” jelas Alwy. Setelah membuat keputusan tersebut, ia tidak langsung mendirikan perusahaan Widya Robotics. Namun waktu demi waktu ia belajar bagaimana strategi berbisnis sambal mendalami teknologi. Terlebih lagi Alwy mengaku tak memiliki background bisnis atau wirausaha sama sekali. Empat tahun berlalu Alwy mendirikan suatu bisnis teknologi sederhana yang membuahkan hasil kemudian Alwy mengajak beberapa rekannya untuk bekerja sama yaitu bisnis servis alat elektronik.
Pada tahun 2018, Upaya yang dilakukan oleh Alwy menggaet beberapa Investor rupanya tidak mendatangkan hasil. Banyak lika-liku manis dan pahit perjuangan yang telah dilakukan oleh Alwy untuk mengembangkan bisnisnya agar lebih luas lagi. “Pada tahun 2018, sekitar 10 Investor menolak saya” Ujar Alwy. Perjuangan serta tekad pada diri Alwy tidak berhenti disitu saja, ia melihat sebuah kegagalan adalah awal dari kesuksesan maka dari itu pada akhirnya ia sukses mendapatkan Investor dengan visi & misi yang sejalan dengan ide startup nya. Moment ini lah yang menjadi sejarah hadirnya Widya Robotics. “Setelah belajar seluk beluk untuk membuat perusahaan dan me-manage-nya, akhirnya tau bagaimana memecahkan masalah tersebut,” ujar pria yang pernah ditunjuk sebagai Duta Anak Bangsa untuk Revolusi Industri 4.0 yang diselenggarakan kantor Staff Presiden.
Perjuangan Widya Robotics masih terus berlanjut hingga 1 tahun mendatang, terutama dalam hal meyakinkan konsumen untuk melirik produk AI dari Widya Robotics. “Butuh waktu 1 tahun setelah berdiri untuk meyakinkan konsumen pertama mau membeli,” jelas Alwy.
Meskipun begitu, ia bersama tim tidak patah semangat untuk terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai produk berbasis AI dan membawanya ke ranah Nasional hingga Internasional. Adapun inovasi yang telah dibuat oleh Widya Robotics yakni Intelligent Gate, Widya Load Scanner, dan Customized AI Training Service.
Intelligent Gate adalah robot yang dapat mendorong keselamatan kerja khususnya dalam bidang konstruksi.
Teknologi yang dirancang mampu mendeteksi kelengkapan alat pelindung diri saat mulai bekerja. Jika salah satu pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri seperti helm, rompi, dan sebagainya, maka pintu masuk tidak akan terbuka. Namun, jika pekerja menggunakan alat pelindung diri secara komplet, maka pintu akan terbuka. Sementara itu, Widya Load Scanner membantu mempermudah pelaku usaha untuk menghitung volume material konstruksi. Dengan menggunakan laser khusus dan teknologi AI, robot ini dengan mudah menghitung volume material yang diangkut dalam satu mobil truk. Produk ini juga diklaim dapat membantu mempermudah manajemen material yang digunakan untuk suatu konstruksi. Widya Load Scanner sudah digunakan oleh perusahaan BUMN dan perusahaan swasta di Yangon, Myanmar untuk mengerjakan proyek konstruksi.
Berkat beragam inovasi canggih dan mutakhir tersebut Alwy dan team nya mampu bertahan dan terus tumbuh di masa pandemi. Alwy mengatakan, Widya Robotics sukses tumbuh hingga 600% selama selama pandemi Covid-19 berlangsung. Terlepas dari kesuksesannya, Alwy berharap Widya Robotics dapat terus membuat inovasi baru yang dapat mempermudah pekerjaan orang lain. Dengan kata lain ia ingin meringankan usaha manusia dalam mencari nafkah melalui teknologi yang ia rancang. Selain itu, Alwy yakin kelak Indonesia bisa menjadi negara yang memiliki produk-produk inovatif dan berkualitas dalam bidang AI. “Kami ingin menjadi startup di bidang robotics dan automation jadi nomor 1 di Asia. Kami ingin agar Indonesia itu dikenal sebagai negara yang memiliki produk inovatif dan berkualitas,” tutup Alwy.
Dari kisah inspiratif Alwy Herfian Satriatama dapat disimpulkan bahwa dengan adanya SDM yang Inovatif dan berkualitas maka dapat menciptakan suatu peluang bisnis yang menguntungkan dengan produk – produk yang inovatif & berkualitas hingga dapat bersaing di kancah Internasional.