Padang | mediasinarpagigroup.com – Kasus Operasi Tangkap Tangan ( OTT ) oleh Polda Sumbar terhadap Hj. A pengurus dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM ) Faril Ilmi di daerah Kota Padang juga ikut terseret nama Tasman Putra Anggota Legislatif Solok Kota tahun 2024 – 2029 dari Partai Geindra.
Tasman Putra anggota legislatif terpilih 2024 – 2029 dari Partai Gerindra, dengan wilayah pemilihan kecamatan Payung Sekaki ,Lembang Jaya , Bukit Sundi ,Tigo lurah di Kabupaten Solok.
Tasman Putra dengan Tamatan sampai jenjang SMP mencoba melanjutkan sekolah tapi bukan dengan jenjang pendidikan formal melainkan memilih mencoba mengambil jalur PAKET C, entah apa persoalannya kenapa Tasman Putra memilih jalur Paket C kita tidak tau tapi dengan memilih jalur Paket C memberikan kemudahan dalam segi waktu karena kita semua tau kalau jalur Paket C ini dalam segi pengajaran berbeda dengan sekolah formal, di Jalur Paket C ini kita hadir dalam seminggu Cuma 3 hari,dan ujian nya pun diduga bisa diganti dengan orang lain.
Dari sumber yang dapat dipercaya, kita sebut aja Ahmad, beliau ini dulunya dengan pengurus PKBM Hj.A sama – sama mengambil pelatihan bagaimana membuat suatu PKBM, Ahmad mengatakan sewaktu sama – sama pelatihan dengan Hj.A selesai pelatihan Hj.A membuka tempat untuk bisa mendirikan PKBM sendiri karena syarat – syarat mendirikan PKBM yang penting membuat tempat ruang belajar biarpun ngontrak tidak apa – apa, dan itu selalu di pantau oleh Dinas Pendidikan sebut Ahmad, sedangkan Ahmad selesai pelatihan karena belum bisa menyediakan tempat terpaksa menjadi pengajar di salah satu PKBM di Kota Padang.
Lanjut Ahmad dulu Hj. A ini sering dapat teguran dari Dinas Pendidikan karena Hj.A ini PKBM nya melakukan cara – cara yang tidak di perbolehkan oleh Dinas Pendidikan, seperti jual beli Ijazah jadi untuk kalangan yang ikut pelatihan di jaman Ahmad ini sudah tidak berita baru lagi kelakuan Hj.A dengan tertangkap tangan Hj.A ini jawab Ahmad mungkin lagi apes, di ibarat kan” sepandai – pandai tupai meloncat pasti sesekali akan terjatuh”, jadi kalau mau cepat mendapat ijazah Paket C pergi lah ke PKBM Faril Ilmi, tegas sumber.
Tasman Putra mengambil Paket C di PKBM Faril Ilmi kebanyakan orang yang lulus di PKBM Faril Ilmi ini mempergunakan ijazah Paket C untuk melamar diluar pekerjaan dinas ( bukan pegawai negeri ) karena kalau di pergunakan ijazah Paket C yang pengeluaran PKBM Faril Ilmi pas disinkron kan no yang tertera di Ijazah tidak terbaca di situs Dinas Pendidikan ( palsu ), dengan melanjutkan pembicaraan Ahmad mengatakan kenapa Tasman Putra bisa lolos penyeleksian Ijazah di KPU dan BAWASLU, apakah tidak mengecek ke absahan ijizah Tasman Putra kah, apa lagi sekarang kan gampang tinggal buka Mbah Gogle buka link Dinas Pendidikan dan masukan no yang tertera di Ijazah serta tahun dan tanggal berapa Tasman Putra tamat dari PKBM Faril Ilmi kan gampang jawab Ahmad sambil tertawa.
Setelah mendapatkan informasi tentang PKBM Faril Ilmi dan sepak terjang Hj.A tentang jual beli ijazah selama ini di Kota Padang kami berpedapat jadi kalau pengen cepat dapat ijazah Paket C tapi keabsahan nya masih diragukan di duga yang dilakukan oleh Tasman Putra seperti itu tapi Tasman Putra lupa mengecek apakah ke absahan ijazah Paket C ini asli apa PALSU disanalah Tasman Putra lupa karena saking gembiranya sesudah mendapatkan Ijazah Paket C langsung melanjutkan pendidikan di STIA LPPN Padang.
Karena kami penasaran dengan cerita Ahmad, lalu kami mencoba menghubungi Tasman Putra lewat pesan singkat whasstapp tapi sampai berita ini diturunkan pesan whasstapp kami tidak di respon oleh Tasman Putra.
Kita pertanyakan waktu Tasman masuk sebagai Caleg apakah Ijazah Tasman tidak di periksa ke asliannya oleh Partai, oleh KPU maupun Bawaslu dan yang lebih tidak bisa kita percaya Universitas tempat Tasman Putra menimba ilmu untuk mengambil gelar Sarjana bisa juga lengah dalam memvalidasi ijazah Paket Tasman Putra.
Seandainya terbukti Ijazah Paket C Tasman Putra itu Palsu biar masyarakat menilai sendiri apakah orang – orang yang duduk di bagian penerimaan Tasman Putra pantas atau tidak bekerja lagi biarpun penegak hukum bekerja kita sebagai awak media akan mengawal kasus Tasman Putra ini sampai tuntas, saya kami Wartawan media ini sudah memberitahu jangan bilang anda tidak tau, bersambung.(Jr)