Banyumas | mediasinarpagigroup.com – Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Jenderal Soedirman bersama dosen pembimbingnya Indah Setiawati, S.P, M.P melakukan ausidensi dengan Bupati Banyumas Ir Achmad Husein Kamis 15 Juni 2022 di Kantor Bupati Banyumas. Mereka terdiri dari Mahila Asana sebagai ketua Tim dan beranggotakan Reza Nur A’idah, Akmal Ryan Muttaqin, Divandra Putri Luvithania dan Sandra Novitasari yang masuk Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) yang diselenggarakan oleh Kemdikbud tahun 2022. Pada audiensi ini mereka melaporkan hasil penelitian tentang pengelolaan minyak jelantah
Dosen pembimbing Indah Setiawati menjelaskan penelitian ini dilakukan karena melihat urgensi dari permasalahan yang terjadi di masyarakat, yaitu memiliki kecenderungan menggunakan minyak jelantah dua kali atau lebih serta membuang limbah minyak jelantah ke saluran air. Tindakan tersebut termasuk ke dalam perilaku menyimpang karena dapat mencemari kualitas air dan menghambat saluran air. Walaupun demikian, perilaku tersebut masih terjadi hingga saat ini. Hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan masyarakat akan dampak yang akan ditimbulkan.
“Oleh karena itu, diperlukan adanya model pengelolaan untuk limbah minyak jelantah yang dikelola di bawah Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas mengingat rata-rata konsumsi minyak goreng per kapita di Kabupaten Banyumas pada tahun 2020 dan 2021 mencapai 0,275 dan 0,264 liter/minggu, data tersebut berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 termasuk ke dalam jumlah yang tinggi,” jelas Indah
Indah menambahkan bahwa di Banyumas, terdapat aplikasi bernama Salinmas (Sampah Online Banyumas) yaitu bentuk upaya pemerintah Banyumas dalam mengatasi permasalahan sampah. Aplikasi ini berfokus pada kampanye pengelolaan, pemilihan, dan pengumpulan sampah secara masif terutama pada jenis sampah rumah tangga.
“Selain itu juga ada “Sumpah Beruang” Sulap sampah berubah menjadi uang. Maka penelitian ini akan mendukung dua inovasi tersebut. Sehingga Pak Bupati sangat mendukung dan akan menkolaborasikan penelitian dalam program Salinmas,” tambah Indah.
Sebagai Inovator Indah mengaku sudah membuat sabun dari minyak jelantah dan mahasiswanya juga sudah membuat lilin aromaterapy dari jelantah. Ia berharap hasil dari penelitian yang dilakukan Tim PKM-RSH Unsoed ini, nantinya dapat menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan dijadikan salah satu referensi masukan atau bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam proses pengembangan inovasi atau pun program yang berkaitan dengan pengelolaan limbah minyak jelantah sebagai salah satu upaya mengurangi sampah (Zero Waste).(Widoyo)