Banyumas | mediasinarpagigroup.com – Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Jenderal Soedirman yang terdiri dari Mahila Asana sebagai ketua Tim dan beranggotakan Reza Nur A’idah, Akmal Ryan Muttaqin, Divandra Putri Luvithania dan Sandra Novitasari dengan dosen pembimbingnya Indah Setiawati, S.P, M.P menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengelolaan Minyak Jelantah di Aula Gedung Roedhiro FEB Unsoed beberapa waktu lalu. Para mahasiswa ini, masuk Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) yang diselenggarakan oleh Kemdikbud tahun 2022 saat ini sedang melakukan penelitian tentang pengelolaan minyak jelantah.
Hadir pada FGD ini Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Norman Arie Prayogo S.Pi., M.Si,. dan sebagai narasumber adalah Kepala DLH Kabupaten Banyumas Ir. Junaidi MT, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banyumas Dedy Noerhasan, ST., M.Si, Sub Koordinator Peningkatan Kinerja Persampahan Imam Pamungkas, ST., MAP, Direktur PT Banyumas Investama Jaya Aditya S. Pratomo, ST, serta beberapa Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) tingkat Kelurahan.
Dosen pembimbing Indah Setiawati, S.P, M.P mengatakan penelitian dilakukan karena melihat urgensi dari permasalahan yang terjadi di masyarakat, yaitu memiliki kecenderungan menggunakan minyak jelantah dua kali atau lebih serta membuang limbah minyak jelantah ke saluran air. Tindakan tersebut termasuk ke dalam perilaku menyimpang karena dapat mencemari kualitas air dan menghambat saluran air.
Walaupun demikian, perilaku tersebut masih terjadi hingga saat ini. Hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan masyarakat akan dampak yang akan ditimbulkan.
“Melalui wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan sementara yang dapat diambil sebagaimana persepsi narasumber mengenai minat masyarakat pengelolaan minyak jelantah di Banyumas cukup baik dan hal tersebut perlu dijaga dengan mengupayakan beberapa hal seperti yang telah disampaikan oleh Imam Pamungkas Sub Koordinator Peningkatan Kinerja Persampahan bahwa perlunya keterlibatan stakeholder, generasi muda, daerah binaan, dan sosialisasi kepada masyarakat baik yang dilakukan secara langsung ataupun melalui media sosial untuk terus menjaga semangat masyarakat selaku pengelola sampah rumah tangga,” kata Indah
Dan pada akhir acara dilakukan sesi penandatangan komitmen oleh Bupati Banyumas, Narasumber, serta perwakilan Ketua KSM yang hadir sebagai pernyataan siap untuk ikut mendukung upaya Zero Waste dalam pengelolaan minyak jelantah di Banyumas.
“Diharapkan hasil dari penelitian yang dilakukan Tim PKM-RSH Unsoed ini, nantinya dapat dijadikan salah satu referensi masukan atau bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam proses pengembangan inovasi atau pun program yang berkaitan dengan pengelolaan limbah minyak jelantah sebagai salah satu upaya mengurangi sampah (Zero Waste),” pungkas Indah.(Widoyo)