Cirebon,mediasinarpagigroup.com – Memiliki kawasan ramah lingkungan tanpa tumpukan sampah merupakan impian setiap masyarakat .
Namun berbeda di Desa Kapetakan Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon. Kepala desanya membuat gagasan mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah lalu dikumpulkan satu titik, tepat berada di area Tempat Pemakaman Umum (TPU)” .
Sampah tertumpuk diperkirakan sudah bertahun-tahun . Padahal, data yang berhasil dihimpun jurnalinvestigasi , kepala desa Kapetakan dibawah nakhoda Maryono, untuk penanganan sampah telah dianggaran oleh Dana Desa .
Bicara data , kadesnya di tahun 2019 telah melaporkan anggaran DD sebesar Rp1.172.091.000. Untuk pemeliharaan pemeliharaan fasilitas pengolahan bank sampah senilai Rp19.500.000 (sembilan belas juta lima ratus ribu rupiah) . Sama halnya, ditahun berikutnya Maryono telah melaporkan anggaran DD sebesar Rp1.216.390.000. Disisikan ke dalam pemeliharaan fasilitas pengolahan bank sampah ditahap ke II senilai Rp12.000.000 (Dua belas juta rupiah).
Harapan dari masyarakat, agar sampah yan terlanjur tertumpuk di area Tempat Pemakaman Umum ini, secepatnya dilakukan langka pembenahan oleh pihak-pihak yang berwenang . Lantaran tempat tersebut seharusnya suci serta ramah lingkungan .
AN , salah satu warga disekitaran lokasi TPU mengungkapkan, rasa prihatin lantaran bau sampah limbah rumah tangga yang begitu menyengat serta jorok . Dirinya meminta, langka tegas dari Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk menyalurkan ide-ide atau gagasannya supaya masyarakat terbebas dari kumuhnya tumpukan sampah .
” Kalau pihak aparat desa tidak bisa membenahi maka, jalan satu-satunya yakni, kepada pak bupati . Kalau misal pak bupati tutup mata ya mau bagaimana lagi ,” tegasnya
Sementara kepala desa Kapetakan , Maryono ketika dikonfirmasi, Kamis (06/01/2022) melalui pesan singkat WhatsApp , sampai berita berita ini diterbitkan enggan buka suara.(TKH)