Purwokwerto | mediasinarpagigroup.com – Memberikan pengalaman baru dalam implementasi pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK), Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) menggelar Workshop Pengembangan Modul dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) MKWK Berbasis Proyek, pada Jum’at-Sabtu, 22-23 September 2023 di Hall Elsotel Purwokerto. Workshop ini sebagai tindaklanjut dari Program Bantuan Pengembangan Model Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2023.
Ketua Panitia, M. Riza Chamadi, S.Pd.I., M.Pd.I., mengatakan pembelajaran MKWK perlu dilakukan inovasi agar nilai karakter dapat ditanamkan kepada mahasiswa sesuai dengan zamannya. Sebab MKWK menjadi rumpun Mata Kuliah Pengembangan Karakter (MPK) sebagai amanat konstitusi yang harus diimplementasikan di Perguruan Tinggi, sehingga program ini gayung bersambut dengan kebutuhan kekinian.
“Program ini sebagai tindaklanjut dari Program Kementerian bagi dosen MKWK untuk inovasi pembelajaran berbasis proyek. Dosen MKWK mendapat suplemen untuk mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada Outcome Based Education (OBE),” terangnya, Sabtu (23/9/2023).
Menurut Riza, panggilan akrab Dosen Pendidikan Agama Islam Fakultas Biologi UNSOED itu, berkembangnya kurikulum berbasis OBE direspon dan dipadukan dengan pengembangan MPK di kampus, agar selaras dengan adaptasi perubahan melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek.
“Melalui pembelajaran berbasis proyek, diharapkan MKWK mampu berdaya membekali karakter mahasiswa. Menanamkan nilai-nilai religius, nasionalisme, kebangsaan, kemanusiaan, dan moral bagi mahasiswa di masa depan,” jelasnya.
Ketua LP3M UNSEOD, Ir. Juni Sumarmono, M.Sc., Ph.D, menyampaikan perkembangan mahasiswa sekarang berbeda dengan dulu, maka pembelajaran MKWK harus diimplementasikan sesuai dengan tantangan dan zamannya. Implementasi MKWK Berbasis Proyek menjadi salah satu alternatif inovasi pembelajaran yang adaptif terhadap perubahan mahasiswa pada zamannya.
“Melalui workshop ini, dosen MKWK diharapkan semakin inovatif dan adaptif dalam merespon perubahan. Mampu menginternalisasikan capaian pembelajaran sesuai dengan pendekatan proyek yang dapat dikolaborasikan antarmata kuliah,” harapnya.
Seperti diketahui, rumpun MKWK di UNSOED itu meliputi mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa Indonesia, dan mata kuliah muatan lokal Jati Diri UNSOED. Hadir sebagai narasumber Dr. Arqom Kuswanjono (UGM), Tri Nugroho Adi, S.Sos., M.Si (UNSOED), dan Prof. Dr. Fauzi, M.Ag (UIN SAIZU). (Widoyo)