Subang | mediasinarpagigruop.com – Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum meninjau langsung lokasi banjir di Pantura Subang, tepatnya di Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (1/3/2023).
Pada kesempatan itu, Uu mengungkapkan bahwa kawasan Ciasem Pantura Subang selalu menjadi langganan banjir setiap tahun.
Menyikapi hal tersebut, Ia mendesak pihak terkait, khususnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), untuk menormalisasi sungai-sungai yang melintasi wilayah Pantura Subang.
”Saya dapat keterangan dari warga bahwa banjir yang melanda tiap tahun di wilayah Ciasem Pantura Subang ini disebabkan oleh dangkalnya sejumlah sungai yang melintasi wilayah Pantura seperti Sungai Ciasem, Cijengkol, Cimacan, Sungai Cipunagara, serta beberapa sungai lainnya, sehingga saat curah hujan tinggi, sungai tak mampu menampung air hingga akhirnya membanjiri permukiman warga,” ujar Uu Ruzhanul Ulum disela kunjungannya menemui para pengungsi korban banjir sekaligus memberikan bantuan.
Uu menegaskan bahwa Selasa pekan depan Dia akan mengundang BBWS dan Dinas terkait untuk mengantisipasi dan mencari solusi banjir di Pantura Subang agar tidak terus terulang setiap tahun.
“Minimal apa yang di inginkan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Subang serta BPBD Provinsi agar pengerukan oleh BBWS bisa dilaksanakan. Mudah-mudahan ada solusi secepatnya dan ini (banjir) tidak akan kami biarkan terus terulang, kasihan warga banyak dirugikan akibat banjir ini,” ucapanya
Uu menjelaskan bahwa penanganan banjir ini akan terus dilakukan dengan berbagai upaya tidak hanya normalisasi namun juga harus ada peninggian tanggul.
“Memang ini harus dilakukan dengan secara cepat yaitu pembentukan tanggul, karena dengan adanya tanggul air bisa tertahan. Kalau sekarang kan tanggulnya banyak yang keropos, hingga akhirnya jebol,” ujarnya.
Ia menegaskan, selain pengerukan dan penguatan tanggul, BBWS bisa membuat sodetan sungai agar bisa mengurangi dampak banjir.
Pembuatan sodetan juga bisa menjadi solusi untuk mengurangi banjir di Pantura Subang, sekalipun butuh biaya besar,pungkasnya.(Sahidin Menir)